Individu,
Keluarga dan Masyarakat
|
||
3.1 Pertumbuhan
Individu
|
Perkembangan manusia
yang wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir
batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keselurhan
jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat
perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah
suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul
berbagai pendapat dari berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para
ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada
dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah
bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada
pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan
asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu
terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh
timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang
menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri
yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran
psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses
diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya
mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional
dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih
dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru
kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep aliran
sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses
sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau
juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan:
Tahap pertumbuhan individu
berdasarkan psikologi
|
|
3.2 Fungsi
Keluarga
|
Keluarga adalah
unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil
dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu
sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahrikan
individu dengan berbgai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga merupakan
gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang
universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang
konsep keluarga .
Dalam bentuknya yang
paling dasar sebuah keluarga terdiri atas seorang laki-laki dan seorang
perempuan, dan ditambah dengan anak-anak mereka yang belum menikah, biasanya
tinggal dalam satu rumah, dalam antropologi disebut keluarga inti.. satu
keluarga ini dapat juga terwujud menjadi keluarga luas dengan adanya tambahan
dari sejumlah orang lain, baik yang kerabat maupun yang tidak sekerabat, yang
secara bersama-sama hidup dalam satu rumah
tangga dengan keluarga
inti. Emile Durkheim mengemukakan tentang sosiologi keluarga dalam karyanya :
Introduction a la sosiologi de la famile (mayor Polak, 1979: 331). Bersumber
dari karya ini muncul istilah : keluarga conjugal : yaitu keluarga dalam
perkawinan monogamy, terdiri dari ayah, ibi, dan anak-anaknya. Keluarga
conjugal sering juga disebut keluarga batih atau keluarga inti.
Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya :
Dalam keluarga sering
kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan
yagn harus dilakukan itu biasanya disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah
suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakn didalam atau oleh keluarga
itu. Macam-macam fungsi keluarga adalah
|
|
3.3 Individu,
Keluarga dan Masyarakat
|
1. Individu
Individu berasal
dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan
penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi
kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia
sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan
yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap
individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan
aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa
akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola
pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga
memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Individu tidak
akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang
keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai
dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai
individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus
mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan
yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi
faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat
proses pembentukan pribadi.
Pengaruh
lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan
individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan
untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama
dalam hubungannya dengan manusia.
2. Keluarga
Keluarga adalah
sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal
bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang
mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal
dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota”
“kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang
masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family”
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian
Keluarga
Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
Kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar
Dewantara)
Keluarga adalah
dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara
Celis).
Dari pengertian
di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
Unit
terkecil dari masyarakat
Terdiri
atas 2 orang atau lebih
Adanya
ikatan perkawinan atau pertalian darah
Hidup
dalam satu rumah tangga
Di bawah
asuhan seseorang kepala rumah tangga
Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
Setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Berbagai peranan
yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
Peranan Ayah :
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Peranan Ibu : Sebagai
istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
Peran Anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas
Keluarga
Pada dasarnya
tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
Pemeliharaan
fisik keluarga dan para anggotanya.
Pemeliharaan
sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
Pembagian tugas
masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
Sosialisasi antar
anggota keluarga.
Pengaturan jumlah
anggota keluarga.
Pemeliharaan
ketertiban anggota keluarga.
Penempatan
anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
Membangkitkan
dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi
Keluarga
Ada beberapa
fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
Fungsi
Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
Fungsi
Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Fungsi
Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
Fungsi Perasaan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
Fungsi Religius.
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala
keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
Fungsi Ekonomis.
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan
dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja
untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga
dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
Fungsi Rekreatif.
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat
rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV
bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
Fungsi Biologis.
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan
sebagai generasi penerus.
Memberikan kasih
sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga.
3.
Masyarakat
Dalam bahasa
inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti
kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul
dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya
bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai
perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang
merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan
dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah
ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
menurut Munandar
Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan
kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti
adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
menurut Karl Marx
masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile
Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
Menurut Paul B.
Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian
di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
Kumpulan sekian
banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
Kesatuan sosial
yang mempunyai hubungan erat
Kumpulan
individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup
lama.
|
|
3.4 Hubungan
Individu, keluarga dan Masyarakat
|
Individu merupakan
bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi
menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang
terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah
tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab
dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.
Selanjutnya,
perkembangan manusia sebagai makhuk individu yang wajar dan normal harus
melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa
individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyai
cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara
para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju
kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai
aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi
berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada
proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada
lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini
terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu
pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau
empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman
dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi
gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi
yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti
sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian
yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih dahulu ada, baru
kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini
adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal
suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal
bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep aliran
sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses
sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau
juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan:
Dalam
pertumbuhkembangan suatu individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga
dalam membentuk pertahanan terhadap serangan penyakit sosial sejak dini.
Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa mempedulikan bagaimana
perkembangan anak-anaknya merupakan awal dari rapuhnya pertahanan anak
terhadap serangan penyakit sosial.
Sering kali orang tua
hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras
tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan
sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat
rasional dan tidak salah, namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya
materi saja tetapi juga nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak
dari orang tua seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi
teman sekaligus sandaran anak untuk menumpahkan perasaannya.
Kesulitan para orang
tua untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin
inilah yang menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan
anak dari dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga
meresahkan masyarakat. Misalnya, seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang
tidak harmonis.
Kasih sayang dan
perhatian anak tersebut cenderung diabaikan oleh orang tuanya. Oleh sebab
itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan dan pelarian yang kadang
mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk dalam anggota genk,
mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan lain-lain. Ia merasa jika masuk
menjadi anggota genk, ia akan diakui, dilindungi oleh kelompoknya. Di mana
hal yang demikian tersebut tidak ia dapatkan dari keluarganya. Oleh karena itu,
sangatlah dibutuhkan suatu keluarga yang harmonis oleh suatu individu dalam
perkembangannya.
Fungsi yang dijalankan
keluarga adalah :
Kemudian definisi dari
kata keluarga itu sendiri adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari
sejumlah individu , memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan,
kewajiban, tanggung jawab diantara individu tersebut. Keluarga merupakan
tempat pertama dalam pembentukan karakter dari perilaku suatu individu dalam
perkembangannya sebagi makhluk social.
Selain keluarga,
perilaku masyarakat disekitarnya pun turut berperan dalam menentukan pola
perkembangan suatu individu. Masyarakat sendiri berarti suatu istilah yang
digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh
juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai
individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat – atau
tidak dibuat – oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama
dalam pengkajian sains sosial.
Dalam perkembangan dan
pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
Kemudian dalam
perkembangannya masyarakat dapat pula digolongkan menjadi masyarakat non
industri dan masyarakat industri.
1. Masyarakat non
industri
Terbagi menjadi dua
kelompok :
a. Kelompok Primer
Dalam kelompok primer,
interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab.
Biasa disebut juga dengan kelompok “face to face group”, sebab para anggota
kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih
dekat, lebih akrab.
b. Kelompok sekunder
Antara anggota
kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang
bersifat kekeluargaan. Oleh sebab itu, sifat interaksi, pembagian kerja,
pembagian kerja antaranggota kelompok diluar atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasional, Obyektif.
2. Masyarakat industri
Masyarakat yang
pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat
industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian khusus yang
dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contohnya :
tukang sepeda, tukang sandal, tukang bubur, dsb.
Manusia sebagai
makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya,
dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani
maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri
sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling
mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk. Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Aspek individu,
keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada
individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di
mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan
perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga
sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam
pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media
sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih
luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau
salah dalam suatu masyarakat tersebut.
|
|
3.5 Urbanisasi
|
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dan desa ke kota atau dan kota kecil ke kota besar.
Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban. Timbulnya
perpindahan penduduk dan desa ke kota disebabkan oleh dua faktor, yaitu
faktor pendorong dari desa dan faktor penarik dari kota.Kota-kota di
Indonesia yang menjadi
tujuan sebagian besar urbanisasi, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan,
dan Semarang. Proses urbanibasi dapat menyangkut dua aspek. yaitu berubahnya
masyarakat desa menjadi masyarakat kota dan perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Urbanisasi adalah gejala sosial yang masih terus berlangsung hingga
saat ini.
Penyebab urbanisasi atau perpindahan
penduduk perdesaan ke perkotaan terjadi karena adanya daya tarik (pull
factors) dari perkotaan dan daya dorong (push factors) dari
perdesaan. Faktor Pendorong dari Desa:
Faktor Penarik dari
Kota
Terjadinya
urbanisasi membawa dampak positil dan negatif, baik bagi desa yang
ditinggalkan, maupun bagi kota yang dihuni. Dampak positif urbanisasi bagi
desa (daerah asal) sebagai berikut.
Adapun dampak
negatif urbanisasi bagi desa sebagai berikut:
Dampak Urbanisasi bagi Kota
terdiri dari dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif urbanisasi
bagi kota sebagai berikut.
Dampak negatif
urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
|
|
Sumber :
·
Utoyo, Bambang.
2006. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII SMA/MA Program
IPS. Bandung: Setia Purna Inves.
Pertanyaan :
1.
Apa pengertian dari Individu?
Jawab : Individu merupakan
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia
keseluruhan.
2.
Faktor
apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan individu?
Jawab :
1. Faktor Biologis
2. Faktor Geografis
3. Faktor Kebudayaan Khusus
1. Faktor Biologis
2. Faktor Geografis
3. Faktor Kebudayaan Khusus
3.
Apa
yang dimaksud dengan Fungsi Keluarga?
Jawab : Fungsi keluarga
adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di
dalam atau diluar oleh keluarga itu.
4.
Apa
pengertian urbanisasi ?
Jawab
: perpindahan penduduk dan desa ke kota atau dan
kota kecil ke kota besar.
5.
Dampak
postif dan negative urbanisasi bagi kota,sebutkan!
Jawab
: Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai
berikut.
·
Kota dapat memenuhi
kebutuhan akan tenaga kerja.
·
Semakin banyaknya
sumber daya manusia yang berkualitas.
Dampak negatif
urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
·
Timbulnya
pengangguran.
·
Munculnya tunawisma
dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
·
Meningkatnya kemacetan
lalu lintas.
·
Meningkatnya
kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
NAMA: NUR AULIA RAHMAH
16613598
2SA02